Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah di depan mata, untuk itu Desa Adat Buleleng telah bersiap siaga dalam melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan (prokes) kepada krama adat.
Terutama pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 yang saat ini sedang dijalankan di Kabupaten Buleleng memiliki kelonggaran dibandingkan pada level sebelumnya.
“Kami di Desa Adat Buleleng membentuk Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat, yang mana kami kemarin sudah melakukan rapat internal baik untuk menghadapi Hari Raya Galungan maupun Kuningan,” jelas Klian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna pada Senin, (8/11).
Terkait itu, dirinya juga membentuk Satgas Gotong Royong di 14 wewidangan yang ada di Desa Adat Buleleng dengan Klian Banjar Adat pada 14 wewidangan tersebut bertindak sebagai koordinatornya.
Sutrisna sudah mengarahkan para Klian Banjar Adat untuk memberikan edukasi yang baik dan benar terkait penerapan protokol kesehatan di masing-masing wewidangannya.
Pihaknya juga mengerahkan para pecalang untuk bersinergi dengan Satgas Gotong Royong dalam pengawasan prokes di masyarakat.
Pengawasan dilakukan dengan pendekatan yang edukatif dan humanis, kata Sutrisna jika ada masyarakat yang kelupaan membawa masker maka akan diberikan edukasi dan masker gratis.
Titik pengawasan yang diprioritaskan pada pusat kerumunan di masing-masing banjar adat dan pasar-pasar rakyat yang berada di wilayah Desa Adat Buleleng.
Namun, namanya akan dicatat sehingga dapat dipantau apakah yang bersangkutan berhasil menerapkan edukasi yang telah diberikan dengan baik atau tidak.
Sementara dengan pihak eksternal, pihak Desa Adat Buleleng juga bersinergi dengan unsur TNI dan Kepolisian pada 10 kelurahan yang masuk di wewidangan Desa Adat Buleleng.
“Kita sudah membuat SK yang namanya Sipandu Beradat, dengan konsep Sipandu Beradat ini tentu kami sudah diarahkan oleh Kapolda pada waktu rapat dengan pecalang kita, supaya betul-betul apa yang jadi pengamanan di tingkat wewidangan Desa Adat Buleleng khususnya kita arahkan dengan tertib dan disiplin,” jelas Klian Adat yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng itu.
Masih kata Sutrisna, Satgas Gotong Royong Desa Adat Buleleng selain melaksanakan edukasi dan pengawasan prokes, juga memberikan bantuan paket sembako kepada para pemuka agama yang membutuhkan di Desa Adat Buleleng.
“Satgas Gotong Royong memberikan sembako kepada jero-jero mangku yang ada di wewidangan Desa Adat Buleleng yang sekiranya tidak mampu,” ungkapnya.
Pihaknya telah membagikan 125 paket sembako pada bulan Oktober lalu dan 125 paket sembako pada bulan November,” sebutnya.
Melalui segala upaya yang telah dilakukan, Sutrisna berharap perayaan Galungan dan Kuningan di Desa Adat Buleleng dapat berjalan dengan baik terutama dari segi keamanan dan penerapan prokes pencegahan Covid-19. (can)