PAUD Jadi Pondasi Pendidikan Anak, Ny. Wardhany Sutjidra Ajak Orang Tua Segera Daftarkan Anak ke PAUD

Admin bulelengkab | 11 September 2025 | 197 kali

Ketua PAUD Kabupaten Buleleng, Ny. Wardhany Sutjidra, menegaskan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai pondasi utama pembentukan karakter dan kecerdasan anak. Hal ini ia sampaikan dalam kampanye PAUD yang digelar di Aula Kantor Desa Kalibukbuk, Kamis (11/9).


Menurutnya, 90 persen perkembangan otak anak terjadi sebelum usia 6 tahun, tepatnya pada rentang 0–5 tahun yang dikenal sebagai masa emas (golden age). Pada fase inilah, anak dapat mengembangkan kemandirian, kemampuan sosial, serta kecerdasan kognitif.


“Anak usia 4–6 tahun wajib mengikuti PAUD. Di PAUD, mereka tidak sekadar belajar angka atau membaca, melainkan membentuk karakter, kemandirian, serta kemampuan bersosialisasi. Semuanya dilakukan dengan cara yang menyenangkan, salah satunya melalui bermain,” jelas Ny. Wardhany.


Di Buleleng, salah satu contoh capaian positif datang dari Desa Kalibukbuk. Tercatat ada 223 anak dari 4 sekolah PAUD yang aktif mengikuti pembelajaran. Meski demikian, Wardhany menyoroti pentingnya rasio ideal agar pembelajaran lebih optimal.


“Satu kelas idealnya hanya diisi oleh 10 anak, sehingga pendidik bisa lebih fokus dalam membimbing,” tambahnya.


Wardhany juga mengajak para orang tua untuk segera mendaftarkan anaknya ke PAUD terdekat, agar tidak melewatkan masa emas perkembangan otak mereka. Menurutnya, PAUD bukan hanya sekadar pendidikan awal, melainkan menjadi pondasi desa dalam menyiapkan generasi berkualitas di masa depan.


Sementara itu, komitmen kuat dalam mendukung PAUD ditunjukkan Pemerintah Desa Kalibukbuk, Sekretaris Desa (Sekdes) Kalibukbuk, Putu Agus Ariawan, menegaskan bahwa pihak desa terus mendorong orang tua agar menyekolahkan anaknya di PAUD, karena PAUD merupakan pondasi penting bagi kemajuan desa.


“Kami selalu mensosialisasikan pentingnya PAUD, karena dari sinilah pondasi pendidikan dibangun. Anak-anak yang mengikuti PAUD sejak dini akan memiliki karakter dan kemampuan dasar yang lebih baik untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya,” ujarnya.


Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Desa Kalibukbuk telah mengambil langkah konkret dengan menggratiskan biaya sekolah PAUD bagi masyarakat kurang mampu. Seluruh pembiayaan ditanggung melalui anggaran desa sehingga anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak sejak dini.


“Semua gratis, tidak ada pungutan. Bagi masyarakat kurang mampu, biaya PAUD ditanggung penuh oleh anggaran desa. Ini bentuk perhatian kami untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal di desa Kalibukbuk,” tegas Sekdes Agus Ariawan.


Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya ke PAUD, sekaligus menjadi langkah strategis untuk menyiapkan generasi penerus desa yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.