Hubungan antara moderasi beragama dengan pencegahan narkoba sangat berkaitan erat, karena keduanya berakar pada pembentukan karakter dan penguatan nilai moral dalam kehidupan masyarakat.
“Moderasi beragama menanamkan nilai keimanan, kesabaran, tanggung jawab, dan menjaga diri dari perbuatan buruk. Seseorang yang moderat dalam beragama lebih sadar untuk menjaga diri dari perilaku merusak seperti penyalahgunaan narkoba,”ujar Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng Komang Kappa Tri Aryandono, dalam sosialisasi dengan Tema "Dengan Moderasi Beragama Kita Perkuat Generasi Muda Bebas Narkoba" bersama FKUB Buleleng di Kampus STKIP Agama Hindu Singaraja,Selasa,(29/4).
Dihadapan puluhan mahasiswa STKIP Agama Hindu Singaraja menekankan, keluarga yang menerapkan moderasi beragama cenderung mendidik anak-anak mereka dengan nilai kebaikan dan memperhatikan pergaulan. Pendidikan berbasis nilai moderasi membuat generasi muda lebih kritis dan kuat menghadapi pengaruh buruk, termasuk narkoba.
Sementara itu FKUB yang mengajak perwakilan masing-masing agama yang diketuai oleh I Gede Made Metera menyampaikan ajaran agama yang dipraktikkan dengan moderat mendorong umat untuk menjalani hidup sehat, menjauhi zat adiktif, dan tidak menyakiti diri sendiri.
“Narkoba merupakan kejahatan yang masuk secara multi dimensi ditatatan kehidupan kita yang merusak fisik dan mental, bertentangan dengan prinsip agama yang mengajarkan menjaga kesehatan,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Made Metera sekaligus Ketua PHDI Buleleng ini, bahwasannya untuk mencegah radikalisme dan pelarian diri orang yang ekstrem dalam beragama kadang mencari jalan pintas lewat kekerasan atau pelarian, termasuk penyalahgunaan narkoba untuk lari dari realitas. Moderasi mengajarkan ketenangan, keteguhan, dan pengendalian diri, sehingga menjauhkan seseorang dari narkoba.
“Moderasi beragama membentuk pribadi yang seimbang, bertanggung jawab, dan memiliki kontrol diri yang baik. Semua ini menjadi benteng kuat untuk menjauhkan diri dari bahaya narkoba,”simpulnya.(wd).
