FKUB Buleleng Ajak Masyarakat Pererat Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Admin bulelengkab | 25 Maret 2025 | 177 kali

Beberapa hari lagi, masyarakat Indonesia dan Buleleng pada khususnya akan merayakan dua hari raya besar keagamaan yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Buleleng mengajak seluruh lapisan masyarakat agar  merayakannya dengan saling menghargai dan menghormati, supaya kerukunan umat beragama khususnya di Kabupaten Buleleng yang selama ini telah berjalan dengan baik bisa lebih baik lagi. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Gede Sumarawan dalam wawancara saat dialog interaktif di RRI Singaraja, Selasa, (25/3).


Lebih lanjut, Sumarawan mengatakan, Kementerian Agama menjadi garda terdepan dalam tugas untuk meningkatkan, merawat dan memelihara kualitas kerukunan serta kehidupan beragama. “Kerukunan merupakan kunci dari pada bagaimana menghadirkan kehidupan umat manusia dan umat beragama untuk mendapatkan kesejahteraan, kebahagiaan dan kedamaian. Oleh karena itu, tentu ajaran agama ini kita capai melalui kerukunan bersama-sama,” ucapnya.


Ditambahkan, Kementerian Agama Kabupaten Buleleng sudah melakukan apa yang sudah menjadi tugas dan fungsinya dengan salah satunya memberikan sosialisasi melalui penyuluh yang dimiliki Kementerian Agama yang bekerja sama dengan instansi terkait dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng. 


 “Kerukunan itu sangat fundamental yang harus diwujudkan, dirawat dan dijaga. Kita mengakui khususnya di Kabupaten Buleleng toleransi beragama, tingkat kerukunan beragama sudah sangat baik. Mari kita jaga bersama-sama,” tutupnya.


Sementara itu, Ketua PHDI Kabupaten Buleleng yang juga tergabung dalam FKUB, I Gede Made Metera mengungkapkan, dua perayaan hari raya ini perlu mendapat perhatian karena hari raya Nyepi sebagai sarana pengendalian diri pada kehidupan sehari-hari melalui Catur Brata Penyepian. “Ini membutuhkan pemahaman tentang toleransi dan kerukunan, supaya dua hari raya keagamaan ini bisa berjalan bersama,” ucapnya.


Made Metera menyampaikan, bahwa dasar untuk mewujudkan toleransi dan kerukunan itu sesungguhnya dimulai dari mentaati dan melaksankan ajaran agama masing-masing, serta menghargai kepercayaan orang lain, sehingga toleransi dan kerukunan bisa diwujudkan. (Wir)