Cabai merupakan salah satu bahan pokok yang nilainya paling berdampak terhadap inflasi. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melaksanakan penanaman cabai secara masif pada seluruh wilayah di Kabupaten Buleleng.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bueleng I Made Sumiarta pada Jumat, (26/8) menjelaskan gerakan tersebut akan dilaksanakan ke-148 desa di Kabupaten Buleleng melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Targetnya 10 are tanah di desa ditanami cabai, dengan asumsi per desa dapat menghasilkan cabai sebanyak 1,5 ton.
"Bayangkan jika semua desa menanam, kita bisa memiliki kebun cabai seluas 14 sampai 15 hektar," imbuhnya.
Melimpahnya produksi cabai ke depannya diharapkan akan menurunkan harga secara signifikan, sehingga inflasi dapat lebih dikendalikan.
Distan Buleleng siap mendukung desa dari segi benih dan penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi kepada KWT terkait cara menanam, merawat, hingga memanennya. "Kita akan siapkan dengan anggaran yang tersedia, per 10 arenya itu agar bisa menanam kurang lebih 1.800 sampai dengan 2000 tanaman cabai," sebut Sumiarta.
Tidak hanya itu, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Buleleng juga diarahkan untuk melaksanakan penanaman cabai serentak pada pekarangan kantor masing-masing. (can)