Dukung Pertanian Organik, DKPP Buleleng Gencarkan Mina Padi

Admin bulelengkab | 15 November 2021 | 285 kali

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang sedang digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng kepada para petani. 


Turut andil dalam langkah itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng gencarkan budidaya mina padi untuk meningkatkan nilai ekonomi lahan pertanian.


Kepala DKPP Kabupaten Buleleng I Gede Putra Aryana ditemui pada Senin, (15/11) mengatakan dengan menerapkan mina padi, petani tidak perlu menggunakan pupuk kimia pada tanaman padi karena ikan yang dibudidaya pada petak sawah tersebut akan memberikan pupuk organik terhadap tanaman padi melalui kotorannya.


Aryana mengatakan meski petani perlu menyisihkan sebagian luas lahan untuk kolam ikan, penerapan mina padi memberikan peningkatan penghasilan yang signifikan karena gabah yang dihasilkan menjadi lebih banyak.

Menurutnya, dulu hasil panen pada lahan pertanian seluas 50 are hanya mencapai 8 kwintal, namun setelah menjalani program mina padi itu meningkat menjadi 10 kwintal lebih.


“Artinya kan ada peningkatan produksi justru ketika lahan yang 50 are itu dikurangi untuk lahan kolam, kan ada yang berkurang itu beberapa are,” jelas mantan Camat Busungbiu itu.


Selain mendapatkan hasil panen dari padi yang telah ditanam, petani tentu juga dapat mendulang keuntungan dari penjualan ikan yang dibudidayakan dengan waktu yang lebih cepat dari masa panen padi.

“Ikannya memang baru empat bulan sudah bisa dipanen,” imbuhnya.


Melihat keberhasilan mina padi, Aryana berencana akan mewujudkan pertanian mina padi yang seluas-luasnya kepada para petani di Kabupaten Buleleng. Pihaknya memberikan bantuan berupa pembinaan dan pembibitan ikan jenis nila.


Salah satu kelompok tani di Kabupaten Buleleng yang berhasil menerapkan mina padi Kelompok Bantas Lestari dari Desa Panji.


Perbekel Panji Made Ariawan mengatakan petani merasakan manfaat yang sangat besar dari penerapan mina padi yang sudah melewati 3 kali panen itu. 


Perbekel yang akrab disapa Mangku Panji itu mengungkapkan kunci keberhasilan penerapan mina padi di Desa Panji adalah ketersediaan air yang bersih dan memadai.


“Kebetulan kita punya sumber air klebutan (mata air), itu khusus untuk beberapa petak sawah yang ada di sana kurang lebih sekitar 4 setengah hektar,” jelasnya.


Selain itu, Mangku Panji mengatakan tantangan yang harus dihadapi adalah kehadiran hama pemangsa ikan nila yang berada di kolam mina padi yaitu biawak dan burung.


Guna mengatasi hal itu, kata Mangku Panji kinerja dari kelompok mina padi dalam melakukan pengawasan adalah faktor penting yang dapat mencegah hama tersebut.


Mangku Panji berharap keberhasilan penerapan mina padi di desa yang dipimpinnya itu dapat menjadi inspirasi bagi para petani lain baik yang di Desa Panji maupun desa lainnya untuk turut diterapkan juga sehingga peningkatan penghasilan dapat dicapai. (can)