Ikuti Kami

Dinas Pertanian Buleleng Bina Vaksinator Rabies Pada Seluruh Desa

Admin bulelengkab | 29 Agustus 2023 | 209 kali

Setelah genap membentuk 148 Tim Siaga Rabies (Tisira) di seluruh desa dan kecamatan di Kabupaten Buleleng, Dinas Pertanian tidak serta merta lepas tangan. Pengawasan dan pembinaan senantiasa dilaksanakan guna memastikan kompetensi garda depan mitigasi rabies di masyarakat ini memiliki kompetensi yang mumpuni.


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Made Sumiarta mengungkapkan, kompetensi sebagai vaksinator akan diberikan kepada anggota Tisira dengan harapan mampu membantu petugas kesehatan hewan dari Distan untuk melaksanakan vaksinasi. Kerjasama lintas sektor pun dilakukan dengan sejumlah instansi pemerintahan terkait.


"Kita melibatkan Balai Veteriner Provinsi Bali, kemudian bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Bali, sudah barang tentu nanti Tisira ini kan dibiayai oleh dana desa, nanti kepala desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa nanti akan menentukan di mana pos-pos anggaran yang nanti bisa untuk hal itu bisa dilaksanakan," jelas Sumiarta, Senin, (28/8).


Latar belakang yang direkomendasikan untuk menjadi vaksinator adalah anggota Tisira yang telah mengenyam pendidikan tenaga kesehatan hewan, namun Sumiarta tidak menutup kemungkinan anggota Tisira yang tidak memiliki latar belakang tersebut dapat turut andil sebagai vaksinator, seandainya terdapat regulasi baru yang mengizinkan hal itu di masa depan.


"Memang kalau dicari idealnya sih harus seorang dokter hewan, tetapi kalau nanti regulasi memungkinkan untuk hal itu, mengapa tidak," ujarnya.


Tisira untuk saat ini aktif pada tindakan preventif rabies seperti menghimpun data-data terkait rabies pada setiap wilayah desa dan kelurahan. Unsur yang terlibat meliputi masyarakat umum, aparat desa, posyandu, Babinkamtibmas, Babinsa, dan tokoh masyarakat. Dinas Pertanian akan menindaklanjuti pendataan tersebut dengan mengagendakan vaksinasi rabies keliling.


"Kita yang melaksanakan vaksinasi, data terkait dengan populasi anjing, kemudian jumlah kasus gigitan, Tisira nanti akan melaporkan dari tingkat desa atau kelurahan, kemudian diteruskan ke kecamatan," jelasnya.


Sebagai salah satu Tisira yang terbentuk di Kabupaten Buleleng, Tisira Desa Kaliasem segera bertindak setelah dibentuk. Perbekel Desa Kaliasem di tempat terpisah mengatakan Tisira melakukan langkah preventif yaitu pendataan tidak lama setelah pembentukannya. Vaksinasi pun dilaksanakan berdasarkan pemetaan wilayah desa dengan populasi anjing liar paling banyak sebagai prioritas vaksinasi.


"Kami laksanakan vaksinasi di Banjar Dinas Tunjung Sanghyang, Banjar Dinas Lebah, dan Banjar Dinas Pura. Ketiga ini populasi anjing dan kucingnya yang lebih banyak dari wilayah lainnya, kami fokus untuk jumlah vaksinasi dan sterilisasi hampir ke angka 200 lah," jelas Sukiarta


Tindakan tersebut kata Sukiarta diambil berdasarkan peningkatan laporan kasus gigitan anjing di Desa Kaliasem, dengan harapan dapat mencegah masyarakat dari wabah rabies. Dirinya pun mengapresiasi peran serta Dinas Pertanian atas pengawasan dan pembinaan yang dilakukan. (can)