Ikuti Kami

Kadisdikpora Buleleng Dorong Akses dan Kualitas Layanan Prima pada PAUD

Admin bulelengkab | 13 Juni 2024 | 327 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Untuk itu,  sosialisasi digelar dengan melibatkan berbagai pihak terkait, meliputi jajaran satuan pendidikan PAUD se-Kabupaten Buleleng, perangkat desa dan kelurahan, serta pemerintah kecamatan.


Kegiatan sosialisasi yang berlangsung selama dua hari ini dimulai pada Senin, (10/6). Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidang PAUD yang menyampaikan materi tentang Advokasi Layanan PAUD, Penerimaan Peserta Didik Baru, dan Transisi PAUD ke sekolah dasar yang menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Lomba Paduan Suara Tingkat PAUD se-Kabupaten Buleleng.


Membuka acara pada hari pertama, Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng I Made Astika menyampaikan pentingnya akses dan kualitas layanan pendidikan. Menurutnya, pendidikan tentu perlu memikirkan salah satu bagian penting yaitu akses serta kualitas layanan yang tersedia. 


Astika mengungkapkan berdasarkan data Dapodik dan juga Raport Pendidikan Buleleng tahun 2024, terdapat 271 lembaga PAUD dengan rincian 226 TK, yang berstatus negeri sejumlah 30 lembaga dan 196 swasta terdiri dari 97 TK yayasan dan 99 TK pemerintah desa. Selanjutnya terdapat 36 lembaga kelompok bermain dan 9 taman penitipan anak. I Made Astika juga menekankan bahwa meskipun kualitas layanan PAUD di Buleleng tergolong tinggi berdasarkan akreditasi, angka partisipasi sekolah di PAUD masih rendah. 


“Oleh karena itu, kami mengundang dan mengajak bapak ibu sekalian untuk merancang strategi sehingga capaian dapat kita tingkatkan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerjasama dan kolaborasi dari bapak ibu, hal tersebut sulit untuk dicapai,” tambahnya.


Pendidikan anak usia dini mendapat perhatian besar dari Pemerintah Indonesia karena merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut Astika, partisipasi anak pada jenjang PAUD dipercaya akan membantu anak bertumbuh kembang secara optimal baik dari aspek akademik maupun sosial-emosional.


Menyinggung tentang masa transisi dari PAUD ke SD, Astika menjelaskan bahwa proses pendidikan di PAUD berakhir pada usia 6 tahun, sehingga masih tersisa 2 tahun yang mesti diproses pada pendidikan SD. Masa ini kemudian disebut sebagai masa transisi dan mesti mendapat perhatian khusus. Pemerintah pun telah meluncurkan Program Merdeka Belajar Episode ke-24 tentang Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.


Dirinya mengisyaratkan bahwa pendidikan anak usia dini tersebut sangat penting dilalui oleh anak-anak kita sebelum melanjutkan ke pendidikan sekolah dasar. Segi SDM tenaga pendidik pun menjadi faktor penting yang diperhatikan.


"Bahkan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Disdikpora Buleleng telah merespon dan mendukung penuh program itu dengan formasi tenaga P3K guru PAUD yang lulus seleksi akan ditempatkan di SD dan yang bersangkutan mendapat tugas mengajar pada kelas awal,” jelasnya.


Dengan adanya perhatian dan upaya peningkatan layanan PAUD ini, diharapkan anak-anak di Kabupaten Buleleng dapat memperoleh pendidikan yang berkesinambungan dari PAUD hingga SD, sehingga mampu membentuk karakter serta perkembangan kemampuan akademik maupun non-akademik secara optimal. (can)