Ikuti Kami

Sekda Suyasa: Bulan Bahasa Bali Jadikan Momentum Untuk Melestarikan Aksara dan Sastra Bali

Admin bulelengkab | 09 Februari 2023 | 226 kali

Bulan Bahasa Bali sebagai landasan untuk bisa bisa memperkuat, mendorong serta mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda untuk bisa melestarikan bahasa dan aksara Bali. 


"ini menyadarkan kita bahwa  bahasa Bali harus dilestarikan karena menjadi suatu keunikan, terlebih Bali menjadi destinasi pariwisata dunia. Salah satu keunikan itu ya ada di bahasa," ujar Sekda Suyasa saat ditemui usai membuka kegiatan lomba Bulan Bahasa Bali ke-5 yang diselenggarakan di Wantilan Sasana Budaya Singaraja, Kamis (9/2).


Sekda Suyasa menekankan bahwasannya sesuai visi Gubernur Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali", menyebutkan bahwa semua hal yang bersifat kearifan lokal harus  dilestarikan yang salah satunya melalui Bulan Bahasa Bali ini.


"Jadi, kita di daerah wajib mendukung upaya-upaya kelestarian kearifan lokal itu," sambung mantan Kadisdikpora itu.


Masih ditempat yang sama Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika mengatakan memasuki Bulan Bahasa Bali yang ke 5 pada tahun ini, yang mengambil tema "Segara Kerthi "Campuhan Urip Sarwa Prani" yang diartikan sebagai Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara dan sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan makhluk. Dengan itu diadakan beberapa perlombaan guna meningkatkan kembali budaya tentang aksara dan sastra Bali setiap tahunnya.


"Untuk di Kabupaten Buleleng sendiri bertempat di halaman Wantilan Sasana Budaya Singaraja digelar lomba Bulan Bahasa Bali dengan 6 kategori yang diikuti perwakilan dari masing-masing kecamatan se-Buleleng dengan total jumlah peserta 72 peserta," ujarnya


Adapun 6 kriteria lomba yang diselenggarakan, diantaranya  lomba Nyurat Aksara Bali tingkat Sekolah Dasar (SD), lomba Nyurat Lontar tingkat SMP, lomba Debat Mebasa Bali tingkat SMA/SMK, lomba Ngewacen Lontar tingkat remaja, lomba Nyatua Bali tingkat paiketan Krama Istri dan lomba Pidarta antar Kelian/Bendesa Adat.


Dipenghujung pihaknya diharapkan kegiatan seperti ini bisa sebagai ajang penggalian potensi generasi muda dalam melestarikan budaya aksara Bali. Dimana pemenang dari masing-masing perlombaan akan kembali diikutsertakan mewakili kabupaten dalam perlombaan Bulan Bahasa Bali tingkat provinsi. (Mdy)