Ikuti Kami

Pasien Sembuh Bertambah, Skema Penerimaan PMI Diubah

Admin bulelengkab | 06 Mei 2020 | 126 kali

Kabar baik datang dari upaya keras Tim Medis Covid-19 Buleleng yang menyatakan jumlah pasien sembuh bertambah 4 orang. Dengan demikian jumlah keseluruhan pasien sembuh menjadi 17 orang. Sedangkan pasien dirawat berkurang menjadi 16 orang. Demikian diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dalam jumpa pers online hari Rabu sore,6/5.

Ditambahkan 4 pasien sembuh berasal dari: PDP 22(PMI), PDP 23( Kontak erat dgn PDP 18), PDP 31(Pedagang), dan PDP 33(Pedagang).

Lanjut mengenai data perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, yakni: jumlah pasien dirujuk ke RSUP Sanglah 4 orang, pasien yang sebelumnya dirawat di Denpasar sebanyak 6 orang.

Lalu Orang Dalam Pemantauan(ODP) sisanya 3 orang. Orang Tanpa Gejala(OTG): Karantina mandiri 243 orang, dikarantina di SD Bondalem 13 orang, dikarantina di RS Giri Emas 1 orang.

Lanjut data mereka yang dipantau pulang dari perjalanan, sisanya 362 orang. Rinciannya: Pekerja kapal pesiar 226 orang, TKI lainnya 69 orang, WNA 3 orang, pulang dari LN 4 orang, dan dari daerah transmisi lokal 60 orang.

Terkait kepulangan Pekerja Migran Indonesia(PMI), Suyasa menjelaskan ada perubahan skema pemulangan karena adanya kebijakan Pusat dan Pemrov.Bali serta meningkatnya kemampuan pelayanan swab di tiga rumah sakit di Denpasar.

Skema berlaku sejak 2 hari lalu itu menyatakan semua PMI yang baru sampai akan dikarantina di hotel di Denpasar. Bagi kapal mengangkut PMI sudah diijinkan oleh Pusat diturunkan di Benoa, namun mereka harus langsung di test swab di kapal. Jika hasil swab negatif akan dikarantina di hotel di Denpasar untuk menjalani swab ke 2. Perlakuan serupa juga untuk PMI yang turun dari Bandara, harus juga melakukan test swab sampai 2 kali di hotel di Denpasar.

Dan jika hasil swab berturut-turut negatif maka PMI itu boleh pulang ke Buleleng ke desa masing-masing untuk melakukan karantina di rumahnya secara mandiri 14 hari.

Terkait ditemukan beras yang rusak dalam bantuan, Suyasa menjelaskan beras itu berasal dari Bulog, secara sample berasnya baik, namun ketika direalisasikan ada beberapa beras rusak kwalitasnya. Terkait hal itu Suyasa sudah meminta Dinas Sosial dan Perbekel Bondalem mengecek dengan baik dan tidak membagikannya apabila ditemukan adanya beras rusak. Sementara itu Bupati juga menegaskan agar beras rusak jangan dibagikan, dan jika tidak ada beras bagus di Bulog agar dibelikan sendiri oleh Pemkab. Buleleng. 

Menurut Suyasa, pihak Bulog bersedia mengganti beras yang rusak yang sudah ditarik dari warga oleh Perbekel Bondalem. (St-Wid)