Sebagai ajang promosi, perdamaian dunia dalam bingkai seni festival dunia dan pertukaran seni budaya dikancah internasional, Sanggar Seni Santhi Budaya kembali diberi kehormatan sebagai bintang tamu diacara Thailand Internasional Folklore Festival 2022. Undangan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng sebagai wakil Bali dan Indonesia satu-satunya. Demikian disampaikan Ketua Sanggar Seni Santhi Budaya I Gusti Ngurah Eka Prasetya melalui saluran telepon, Selasa, (8/11).
Lebih lanjut dijelaskan oleh I Gusti Ngurah Eka Prasetya yang akrab dipanggil Gus Eka, Sanggarnya diberi kesempatan tampil di Thailand karena September lalu memperoleh juara 2 dalam kompetisi koreografi di Cheonan Korea Selatan. Sebagai bintang tamu yang tidak terikat dengan kriteria, pihaknya membawa 11 personil penari anak-anak rentang umur 13 tahun yang kualitasnya tidak kalah dengan orang dewasa.
“Selain menunjukkan pentas seni tari Bali juga ikut terlibat dalam deklarasi perdamaian dunia, seminar dan pertukaran budaya. Manfaatnya, selain menambah pengalaman bagi anak-anak juga mengetahui kehidupan sosial budaya, serta menempa kemampuan teknis seni anak-anak binaan kami. Selain itu sebagai misi promosi Buleleng, Bali dan Indonesia pasca Covid-19 dan pra penyelenggaraan KTT G20 di Bali,”tambahnya.
Di tempat terpisah, atas seijin Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud), Kepala Bidang Kesenian Disbud Kabupaten Buleleng Drs. Wayan Sujana mengatakan Sanggar Santhi Budaya merupakan satu-satunya sanggar yang menjadi anggota Federasi of Internasional Dance Art Festival (FIDAF) di bawah naungan PBB.” Sanggar yang menjadi anggota FIDAF di bawah naungan UNESCO PBB wajib hukumnya mengikuti setiap acara yang digelar FIDAF di seluruh dunia, kami hanya memberi dukungan moril, motivasi dan memfasilitasi secara administrasi tanpa finansial,”terangnya.
Diakuinya, terhadap sanggar-sanggar lainnya untuk dapat ikut dalam ajang nasional maupun internasional, pihaknya akan mendorong, memberikan motivasi dan pembinaan agar tetap produktif dalam berkarya.”Syarat mengikuti event-event nasional dan internasional harus memiliki komitmen dan konsistensi untuk pembinaan anak didiknya pada sanggar itu, jangan kembang kempis. Bahkan UNESCO bisa memberi bantuan jika anggotanya konsisten dalam berkarya, terutama sanggar yang telah tersertifikasi terbaik ,” ujarnya.
Di akhir, Kabid Sujana berharap dengan Thailand Internasional Folklore Festival 2022 akan menunjukkan bahwa pendidikan seni di Bali khususnya di Buleleng berjenjang dari anak-anak hingga dewasa, dan juga Buleleng-Bali bisa dilirik oleh FIDAF sebagai gelaran festival selanjutnya.
Untuk diketahui pelaksanaan Thailand Internasional Folklore Festival 2022 diselenggarakan di Provinsi Surin-Thailand dari tanggal, 2-9 Nopember 2022. Sebagai penyelengara Pemerintah Surin-Thailand, FIDAF UNESCO, SIFF Thailand dan Universitas Surindra Rajabhat Thailand. Sanggar Santhi Budaya membawakan tarian Mandara Giri dan Kepet Tagel.(wd)