Dispar Buleleng Fasilitasi Kesepakatan Tatakelola Angkutan Wisata Dolphin

Admin bulelengkab | 30 Januari 2023 | 289 kali

Menindaklanjuti kapasitas usaha Jasa Wisata Dolphin di Lovina, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng menggelar rapat koordinasi dengan mengundang Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kabupaten Buleleng, Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan Kabupaten Buleleng beserta kelompok angkutan wisata dolpin seputaran Pantai Lovina bertempat di ruang rapat kantor Tourism Information Centre (TIC)  Pantai Penimbangan Singaraja, Senin (30/1).


Rapat yang dipimpin langsung oleh Kadis Pariwisata Gede Dody Sukma Oktiva Askara  ini disepakati bahwa tarif untuk kelompok angkutan wisata baik dari online maupun pihak hotel agar disesuaikan tentunya dengan syarat memberi keamanan bagi wisatawan dengan kesepakatan tatakelola wisata yang lebih baik.


Ditemui usai kegiatan, Kadis Dody menjelaskan tarif watching dolphin ada kaitannya dengan pelayanan dan keamanan wisatawan yang disiapkan oleh para pemandu  wisata dolphin itu sendiri. Menyikapi adanya persaingan harga yang kurang sehat menjadi kekhawatiran bahwa tidakkah keselamatan, kenyamanan pada para wisatawan yang melihat lumba-lumba ini akan menurun kualitasnya. 


"Melalui pertemuan ini kita bahas bagaimana hal-hal prinsip yang harus kita lakukan dalam rangka menatakelolakan wisata  dolphin agar lebih baik," tegasnya.


Mantan Camat Buleleng itu menegaskan pihaknya bersama stake holder terkait akan membuat kesepakan bersama dimana dalam kesepakatan itu akan dituangkan regulasi tarif, keamanan, pelestarian termasuk sanksi yang akan diberikan oleh suatu kelompok atau pengusaha yang melanggar regulasi itu. Hal itu penting dilakukan guna menghindari persaingan yang kurang sehat dan termasuk juga dalam mengelola ekosistem wisata agar tidak punah karena tidak sesuai kesepakatan yang berlaku.


"Kita sudah sepakati dan akan membuat norma dengan bersinergi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan Kabupaten maupun Provinsi. Kita targetkan di bulan Maret kesepakatan telah terjadi antara para kelompok watching dolphin baik itu dari segi tatakelola, management, kenyamanan dan keselamatan wisatawan termasuk tarifnya," imbuhnya.


Tidak hanya sampai disitu, pihaknya juga akan menyusun rancangan Peraturan Bupati tentang ekosistem bahari yang lebih detail. Yang didalamnya akan mengatur wisata bahari yang salah satunya wisata dolphin selain juga terumbu karang, diving, snorkeling dan yang lainnya.


"Ini perlu kita jaga dan rawat bersama sehingga menyusun tatakelola yang lebih baik dan kita harapkan wisata lumba-lumba keberlanjutannya tetap terjaga dengan baik sepanjang masa," tutupnya.


Sementara itu ditemui ditempat yang sama Wakil Sekretaris BPC PHRI Kabupaten Buleleng Gede Sukayasa sangat mengapresiasi kegiatan hari ini yang merupakan salah satu langkah awal untuk bisa meningkatkan pelayanan khususnya di bidang wisata dolphin yang merupakan ikon wisata yang banyak dinikmati wisatawan di Bali Utara. 


Gede Sukayasa menjelaskan kalau tatanan itu tidak dikelola dan ditata dengan baik takutnya akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Baik dari segi keamanan dan keselamatan pengunjung dan yang terpentingnya bagi nelayan yang mengelola wisata dolphin tersebut.


"Jadi bukan hanya dari sisi pengusaha saja melainkan masyarakatpun dengan adanya tatakelola yang lebih bagus akan secara tidak langsung meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan dan menemukan solusi yang bagus untuk semua pihak," jelasnya.


Upaya resposif dari pemerintah disambut baik oleh Made Mudana dari 

Kelompok Segara Gunung Desa Pemaron. Ia mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pemerintah atas fasilitasinya tentang bagaimana proses tour dolphin selama ini yang sudah berjalan serta diharapkan adanya sisi perbaikan yang perlu ditangani bersama.


Salah satunya dimasalah tarif harga watching dolphin dan bagaimana cara melihat dolphin yang baik yang selama ini mungkin tidak cukup mendapat informasi terkait hal itu, sehingga tanpa sadar ke depannya akan mempengaruhi ekosistem dolphin yang ada.


"Ini penting sekali bagi kami dan semoga pertemuan ini merupakan langkah awal untuk ke depan bagaimana tatakelola pelaksanaan angkutan dolphin agar tetap berjalan dan berkesinambungan," harapnya. (Suy).