Buleleng terkenal kaya akan keindahan alam, utamanya alam pedesaan. Salah satu desa yang memiliki potensi keindahan alam tersebut adalah Desa Lemukih di Kecamatan Sawan.
Desa Lemukih merupakan salah satu desa yang saat ini masih terjaga keasriannya. Sepanjang jalan desa terdapat hamparan pohon cengkeh, kopi, manggis yang memanjakan mata kita untuk melihatnya.
Desa ini memiliki luas wilayah 39,70 km persegi dengan jumlah penduduk 4.335 orang yang sebagian besar bermata pencarian sebagai petani. Melihat potensi yang dimiliki, Desa Lemukih kini sedang mengembangkan Daerah Tujuan Wisata (DTW) diantaranya, Air Terjun Fiji, Gerombong, Ikut Sampi, Yeh Mampeh, Lalang dan Bengbengan.
Salah satu anggota Bumdes Lemukih, Ketut Susila, saat ditemui Sabtu, (16/9) menyampaikan, bahwa Desa Lemukih kini sedang mengembangkan Air Terjun Bengbengan. Air Terjun Bengbengan awalnya bernama Brembengan (jurang).
Ketut Susila menambahkan, akses jalan menuju air terjun berjarak 1 Kilo Meter dari Kantor Desa Lemukih dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua dengan parkir di Banjar Nangka. Selanjutnya, pengunjung melewati jalan setapak dengan puluhan anak tangga yang berjarak 100 meter sampai ke air terjun.
"Sepanjang jalan setapak, pengunjung dimanjakan dengan pemandangan panorama yang indah dan sejuk," ucapnya. Dengan posisi lokasi air terjun, wisatawan yang hobi tracking wajib untuk mencobanya.
Adapun ketinggian Air Terjun Bengbengan kurang lebih 50 meter dengan memiliki air yang jernih bersumber dari mata air langsung. Harga tiket pengunjung sebesar 20 ribu rupiah untuk wisatawan mancanegara dan 10 ribu rupiah untuk wisatawan lokal/domestik. "Dalam menjaga kebersihannya, kami disini telah menyiapkan kantong sampah baik organik, maupun non organik," tegasnya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, sedang dikembangkan pemanfaatan teknologi berupa fasilitas e-tiketing. Pemerintah Desa Lemukih sedang dalam proses pengajuan kerja sama dengan Pemerintah dalam proses digitalisasi tersebut.
"Mudah-mudahan tahun ini prosesnya sudah bisa jalan dengan lancar sesuai harapan kami, sehingga pengelolaan Desa Wisata Lemukih menjadi lebih akuntabel," harapnya.
Sementara itu, Perbekel Lemukih, I Nyoman Singgih mengungkapkan, selain adanya DTW air terjun, Desa Lemukih juga memiliki beberapa perkebunan yang membuat Desa Lemukih menjadi salah satu desa mandiri.
Melihat potensi yang ada, Perbekel Singgih berharap kedepannya Desa Lemukih semakin maju apalagi dibukanya Turyapada Tower di Yeh Ketipat yang merupakan pintu awal dari pengembangan pariwisata.
"Pengembangan pariwisata ini sangat mengangkat perekonomian Desa Lemukih terutama kepada generasi muda maupun pengusaha," tutupnya.
Pihaknya mengajak kepada wisatawan mancanegara dan lokal untuk melihat seni budaya, pemandangan alam, serta keindahan panorama yang ada di Desa Lemukih. (Wir)