Sinergi dan Kepedulian, Kunci Desa Tembok Raih Juara Nasional Perlindungan PMI

Admin bulelengkab | 17 Juli 2025 | 86 kali

Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Desa ini dinobatkan sebagai Juara I Nasional dalam ajang Desa Terbaik untuk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tahun 2025, sebuah penghargaan yang digagas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI.


Penghargaan ini diumumkan setelah melewati proses seleksi ketat dan verifikasi lapangan terhadap puluhan desa dari berbagai provinsi di Indonesia. Desa Tembok menjadi satu-satunya perwakilan dari Bali yang menembus lima besar dan akhirnya ditetapkan sebagai juara utama.


“Baru kemarin kami mendapat kabar resmi dari kementerian bahwa Desa Tembok meraih posisi pertama,” ujar Dewa Ketut Wily, Perbekel Desa Tembok, saat ditemui, Rabu, (16/7).


Keberhasilan tersebut, disampaikan Wily, merupakan hasil kerja kolektif dan konsisten dari pemerintah desa dalam membangun sistem perlindungan menyeluruh bagi para PMI. Mulai dari proses sebelum keberangkatan, pendampingan selama bekerja di luar negeri, hingga perlindungan terhadap keluarga yang ditinggalkan.


Salah satu keunggulan Desa Tembok terletak pada sistem pendataan yang rapi dan terstruktur. Saat ini, lebih dari 160 PMI asal desa tersebut telah terdata secara resmi. Informasi yang dihimpun mencakup negara tujuan, jenis pekerjaan, hingga agen penyalur tenaga kerja.


“Pendataan kami bangun selama dua tahun terakhir. Kami ingin memastikan setiap PMI asal Desa Tembok berangkat secara legal, jelas tujuannya, dan dapat kami pantau,” tegas Wily.


Selain itu, perhatian desa tidak berhenti pada pekerja yang merantau ke luar negeri. Pemerintah desa juga menyusun program perlindungan sosial bagi keluarga PMI, terutama anak-anak dan istri atau suami yang ditinggalkan.


Pihaknya menambahkan bahwa di sektor kesehatan, layanan Poskesdes aktif memantau kondisi keluarga PMI secara berkala. Di bidang pendidikan, anak-anak PMI mendapat fasilitas angkutan sekolah gratis hingga tingkat SMP.


“Dengan layanan ini, keluarga merasa lebih tenang. Pemerintah desa hadir bukan hanya di awal keberangkatan, tapi juga dalam menjaga keberlanjutan kehidupan di rumah mereka,” tambah Wily.


Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Nyoman Suarjana, menyebut penghargaan ini sebagai buah dari keseriusan Desa Tembok dalam membangun tata kelola migrasi tenaga kerja yang bertanggung jawab.


“Sejak awal, mereka sangat detail dalam pelaporan calon PMI. Setiap keberangkatan dikonfirmasi ke Perbekel dan dicocokkan dengan data agen. Ini yang membuat sistem mereka kuat dan minim risiko,” ujar Suarjana.


Senada dengan itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng, Nyoman Widiartha, mengungkapkan bahwa pencapaian Desa Tembok merupakan contoh nyata sinergi antarlembaga yang berfokus pada perlindungan warga.


“PMD memberikan fasilitasi dan dukungan anggaran. Tapi yang paling penting, komitmen dan kesadaran dari pemerintah desa itu sendiri sangat kuat,” pungkasnya 


Pihaknya menambahkan, keberhasilan Desa Tembok menunjukkan bahwa perlindungan PMI bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tingkat lokal.


“Desa Tembok sudah membuktikan bahwa desa bisa menjadi garda terdepan perlindungan PMI. Ini bisa jadi inspirasi, tidak hanya bagi desa-desa lain di Buleleng, tapi juga untuk seluruh Indonesia,” tutup Widiartha


Diharapkan prestasi ini mampu memotivasi desa-desa lain, khususnya yang memiliki pekerja migran, untuk menjadikan Desa Tembok sebagai contoh praktik baik dalam memberikan perlindungan menyeluruh bagi warganya. (Rka)