Kondisi Pantai Camplung di Kelurahan Banyuasri, Singaraja, yang dipenuhi sampah mulai mengkhawatirkan dan menurunkan daya tarik wisata. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bekerja sama dengan masyarakat setempat menggelar aksi bersih pantai melalui program "Gerakan Buleleng Pantai Bersih" (Be-Pasih).
Kegiatan ini menjadi upaya awal untuk mempersiapkan Pantai Camplung sebagai salah satu destinasi wisata religi dan lokasi melukat (ritual pembersihan diri) pada hari setelah hari Saraswati. Lurah Banyuasri Ketut Darmika, mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Terima kasih kepada Pemkab Buleleng dan seluruh masyatakat yang telah membantu membersihkan area Pura Segara di Pantai Camplung. Lokasi ini akan dipersiapkan sebagai destinasi wisata religi, termasuk tempat pelukatan dari pantai menuju mata air Taman Camplung,” ujar Darmika, Jumat, (20/12)
Selain itu, Ketut Darmika menambahkan aksi bersih pantai ini juga menjadi langkah antisipasi menghadapi musim hujan yang berpotensi meningkatkan jumlah sampah kiriman. “Dengan adanya kegiatan Be-Pasih ini, kita dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem pada puncak musim penghujan di Januari dan Februari. Langkah tanggap, cegah, dan tangkal harus terus dilakukan,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Buleleng berharap dapat menjaga kebersihan Pantai Camplung sehingga menarik wisatawan sekaligus melestarikan tradisi lokal. Aksi bersih pantai tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk menjaga lingkungan pesisir di tengah tantangan perubahan musim.
Selain di Pantai Camplung dan Pantai Pidada, kegiatan bersih pantai hari ini juga dilaksanakan dibeberapa titik, diantaranya : Pantai Lovina, Pantai Penimbangan, PelabuhanTua Buleleng dan Segara Banyuning. Kegiatan ini berkolaborasi antar semua unsur yaitu, SKPD/BUMD, Kelurahan/Desa dan masyarakat sekitar. (Rka)