Buleleng Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Neraca Bahan Makanan Terbarukan

Admin bulelengkab | 16 Juli 2025 | 71 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng, terus memperkuat strategi ketahanan pangan daerah dengan mengembangkan Neraca Bahan Makanan (NBM) yang diperbarui secara berkala. Langkah ini dilakukan sebagai upaya memastikan ketersediaan pangan yang cukup, merata, dan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, I Gede Putra Aryana, menyampaikan bahwa NBM merupakan instrumen penting untuk memetakan potensi, kebutuhan, dan kekurangan pangan daerah secara menyeluruh.


“Dari neraca ini, kita tahu apa yang kita punya, apa yang kita butuhkan, dan bagaimana memastikan semua masyarakat punya akses pangan yang cukup dan sehat,” ujar Aryana saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/7).


Komoditas yang menjadi fokus dalam penyusunan NBM antara lain beras, jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur dan buah lokal, daging ayam, ikan, telur, hingga minyak nabati. Menurutnya, komoditas tersebut mencerminkan kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari sekaligus menjadi potensi unggulan lokal yang layak dikembangkan.


Lebih jauh, Kadis Aryana menambahkan bahwasanya Penyusunan NBM melibatkan kerja lintas sektor, mulai dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, Bappeda, kelompok tani, BUMDes, pelaku usaha lokal, hingga akademisi. Data dikumpulkan melalui survei rumah tangga dan pencatatan produksi dari sektor pertanian, peternakan, serta perikanan. Selanjutnya, data diolah dengan perangkat lunak National Food Management System (NFMS) guna menghasilkan neraca yang akurat dan responsif terhadap dinamika pangan.


“Ini bukan sekadar angka. Neraca pangan adalah instrumen perencanaan. Ia menjadi dasar dalam musrenbang, penyusunan RPJMD, dan program kerja SKPD. Bahkan, saat terjadi bencana, krisis harga, atau pandemi, data ini bisa jadi alat navigasi yang sangat penting,” ucapnya


NBM diperbarui setiap tiga bulan untuk menjaga relevansi data terhadap kondisi aktual. Namun, lebih dari itu, Kadis Aryana menekankan pentingnya menjadikan NBM sebagai pendorong terciptanya desa-desa mandiri pangan.


“Target akhir kita bukan hanya tahan pangan, tapi berdaulat pangan. Kita ingin Buleleng bisa mencukupi kebutuhan pangannya dari tanahnya sendiri,” tegasnya.


Pihaknya juga berharap, dengan dukungan data yang solid dan kerja sama berbagai pihak, ketahanan pangan tak hanya akan menjadi jargon, melainkan nyata dalam kehidupan masyarakat. (Rka)