Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang siaga dan tangguh terhadap bencana. Bertempat di Krisna Kuliner Temukus, Singaraja, Kamis (17/7), Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna secara resmi meluncurkan Kick Off Program Ketangguhan Masyarakat terhadap Bencana dan Perubahan Iklim sekaligus mengukuhkan Relawan Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (PRB-API) dari delapan desa di Kecamatan Seririt.
Wabup Supriatna dalam sambutannya menegaskan bahwa Kabupaten Buleleng memiliki risiko bencana yang cukup tinggi, baik yang dipicu oleh perubahan iklim seperti kekeringan dan banjir, maupun bencana geologis seperti gempa bumi dan tanah longsor. “Kondisi geografis Buleleng yang berada di antara pegunungan dan pantai menjadikan wilayah ini rentan terhadap berbagai jenis bencana, termasuk kebakaran hutan yang kerap terjadi pada musim kemarau,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan peran relawan dalam menghadapi potensi bencana. “Saya sangat mengapresiasi pengukuhan relawan PRB-API di delapan desa di Kecamatan Seririt. Ini adalah langkah konkret dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun ketangguhan berbasis komunitas. Program dilaksanakan di delapan desa di Kecamatan Seririt, yaitu Kelurahan Seririt, Desa Ularan, Ringdikit, Patemon, Lokapaksa, Bubunan, Pengastulan, dan Sulanyah, selama 18 bulan dari Juni 2025 hingga Desember 2026.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim, membentuk relawan PRB-API Desa, serta meningkatkan ketahanan ekonomi kelompok UMKM, khususnya perempuan, saat maupun pascabencana.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Program SIAP SIAGA yang memberikan pendanaan melalui anggaran Program Kanal. Pihaknya juga berharap sinergi antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan stakeholder lainnya terus diperkuat agar ketangguhan masyarakat terhadap bencana dapat tercapai secara berkelanjutan.
“Ke depan, kami berharap pembentukan relawan dan pelatihan PRB-API dapat dilaksanakan rutin setiap tahun di seluruh desa dan kelurahan di Buleleng yang berjumlah 149 wilayah,” tutupnya. (Mdy)