Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam mengedukasi masyarakat akan kepedulian lingkungan terhadap sampah daur ulang atau anorganik di apresiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng yang dibalut melalui pertunjukan seni dan live musik di RTH Bung Karno. Demikian diungkapkan Kadis LH Buleleng Gede Melandrat ditemui di sela-sela kegiatan, Sabtu,(8/1).
Lebih Lanjut di jelaskan oleh Kadis Melandrat, pertunjukkan seni dan kreatifitas anak muda ini merupakan bagian edukasi dari Peraturan Gubernur Bali No. 97 Tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai dan Peraturan Gubernur Bali No. 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber dengan harapan menanamkan karakter masyarakat untuk mencintai sampah sejak usia dini melalui kreatifitas seni.
“Kami tampilkan fashion show anak-anak dengan pakaian dari bahan daur ulang dari komunitas binaan DLH yakni Bank Sampah Kaliber Desa Kalibukbuk, pertunjukkan seni tari, band anak muda dari DKPP Buleleng, tentunya memberikan ruang kreatifitas masyarakat Buleleng di RTH Bung Karno ini,” jelasnya.
Lebih jauh, Kadis Melandrat mengatakan, pemanfaatan fasilitas publik RTH Bung Karno yang berada di Kelurahan Sukasada ini dikemas dalam balutan seni budaya dan kreatifitas anak muda, sehingga mampu mendorong sektor ekonomi.” Hari ini kita coba menyelenggarakan event di Taman Bungkarno dengan harapan mampu memberikan kontribusi destinasi kunjungan di kawasan perkotaan. Hasilnya diluar ekspetasi, masyarakat sangat antusias sekali menonton pertunjukkan ini,” imbuhnya.
Disinggung terkait pelaksanaan di tengah pandemi, Kadis Melandrat mengatakan sangat ketat akan prokes Covid-19, masyarakat sudah patuh dengan memakai masker, mencuci tangan, memakai handsanitizer dan menjaga jarak,” tegasnya.
Sementara itu, pengisi acara pertunjukan seni dari Bank Sampah Kaliber Ketut Budiasa mengucapkan terimakasih kepada Kadis LH telah member ijin mengisi acara di malam minggu ini. Namun pertunjukkan seni ini tidak sekedar pertunjukan, dibalik itu ada kegiatan edukasi untuk mencintai sampah, karena sampah itu membawa berkah jika dikelola dengan baik.
“Kami di Bank Sampah Kaliber anak-anak setiap minggu mengumpulkan sampah lalu diajarkan menari, kemudian ada juga mengikuti bimbingan belajar, kompensasinya hanya cukup menukar sampah. Anak-anak sangat antusias sekali dengan program ini yang sejak 5 tahun lalu kami jalankan,” ungkapnya.
Alasan pertunjukan seni ini dari anak-anak TK dan SD, ungkap Budiasa sebagai penanaman karakter sejak usia dini untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengelola sampah dengan baik, yang tentunya akan membawa keuntungan dan ini juga sejalan dengan program pemerintah.
Untuk diketahui pentas seni menampilkan tari Puspanjali, tari Topeng Bujuh, tari Barong dan Rangda dan fashion show, selain itu ada pertunjukkan band dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng.(wd).