Ikuti Kami

Penjernihan Di Tukad Buleleng,Bupati PAS Uji Coba 250 Liter Eco Enzyme

Admin bulelengkab | 19 Agustus 2020 | 89 kali

Guna memelihara kejernihan air pada sungai di Buleleng yang tampak tercemar  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup bersama Komunitas Eco Enzyme Buleleng melakukan uji coba cairan Eco Enzyme sebanyak 250 liter di Tukad Buleleng. Hal tersebut dilakukan Bupati Buleleng Putu Agus Suardnyana, S.T  saat penuangan  cairan Eco Enzyme secara serentak bersama Forkopimda, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, ibu Aries Sujati, para pimpinan OPD serta Komunitas Eco Enzym dan masyarakat di Jembatan Belanda Ex Pelabuhan Buleleng, Senin, (17/8).

Dalam kesempatan itu Bupati PAS mengatakan kejernihan Tukad Buleleng juga harus didukung dengan pembangunan  infrastruktur penahan air laut dengan 3 pintu, air yang ditahan yang sudah diisi cairan Eco Enzym begitu dibuka airnya sudah bersih.” Kita uji coba dulu Eco enzyme secara terukur jika hasilnya bagus, maka kita akan sosialisasikan lagi kepada masyarakat secara gempita,”ungkapnya.

Lebih lanjut ujar Bupati PAS bahwa kebersihan Tukad Buleleng merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Khusus masyarakat penyangga Tukad Buleleng agar selalu menjaga lingkungannya dari hulu hingga hilir.” Kita harus sosialisasi secara berkesinambungan dalam menjaga lingkungan kepada masyarakat, utamanya kebersihan Tukad Buleleng,” ajaknya.

Sementara itu Kadis Lingkungan Hidup Putu Ariadi Pribadi mengatakan uji coba Eco Enzym ini didasari hasil tes  air Tukad Buleleng dilaboratorium. Dimana hasilnya berada pada kualitas level 4, ,masih sangat kotor." Secara kasat mata airnya memang kotor untuk itu kita menggandeng komunitas Eco Enzyme bersama masyarakat guna mendukung program kali bersih (Prokasih),”jelasnya.

Ditambahkan oleh Kadis Ariadi uji coba cairan Eco Enzym akan dilakukan secara bertahap selama 3 bulan yaitu setiap 2 kali seminggu. Penuangan cairan ini dilakukan di 3 titik, yakni Jembatan Belanda Ex Pelabuhan Buleleleng, wilayah Buitan Kelurahan Banjar Bali dan Jembatan Gempol Banyuning Barat. “ uji coba ini akan diketahui 3 bulan kedepan. Nantinya jika ini berhasil kita kan sosialisasikan lagi lebih gencar kepada masyarakat penyangga Tukad Buleleng untuk pembuatan Eco Enzyme ini,” tambahnya.

Untuk diketahui Eco Enzyme ini merupakan cairan fermentasi dari limbah sampah organik seperti kulit buah dan sayur dicampur dengan gula merah cair sesuai takaran ditampung dalam wadah tertutup dan dipanen setelah 3 bulan. Hasil fermentasi ini menghasilkan kandungan disinfektan karena adanya alkohol atau senyawa kimia asam yang berfungsi sebagai cairan multifungsi untuk merawat rumah, pembersih lantai, kaca dan permukaan perabot plastik, mencuci buah dan sayur dan menyuburkan tanaman.(wdi)