Menuju Bali Pulau Digital, Bank Indonesia Luncurkan "Baligivation" Untuk Perkuat Inklusi dan Inovasi

Admin bulelengkab | 30 April 2025 | 129 kali

Dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital dan mendorong pertumbuhan yang inklusif, Bank Indonesia resmi meluncurkan Kick Off Program Unggulan 2025 di Provinsi Bali yang bertajuk Baligivation dengan tema "Mewujudkan Bali Pulau Digital Untuk Meningkatkan Inclusivitas" yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar, Rabu, (30/4).


Kegiatan ini turut dihadiri oleh pimpinan daerah serta kepala OPD se-Bali, serta tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang menjadi titik awal penting dalam menyatukan langkah berbagai pihak untuk menghadirkan layanan publik yang lebih efisien, produktif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.



Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menekankan bahwa tahun 2025 adalah momen strategis untuk mengakselerasi reformasi birokrasi dan digitalisasi pelayanan publik.


 “Kick off ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah deklarasi bersama bahwa kita siap bekerja, berinovasi, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” tegas Erwin.


Ditambahkannya, beberapa program unggulan yang diperkenalkan mencakup digitalisasi layanan desa, penguatan ekonomi lokal berbasis potensi wilayah, serta peningkatan kapasitas aparatur di tingkat desa dan kecamatan. Seluruh inisiatif ini diarahkan untuk membangun fondasi ekonomi Bali yang lebih tangguh dan inklusif.


Bali sendiri mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,48 persen di tahun 2024, melebihi rata-rata nasional. Tahun 2025, provinsi ini menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1 hingga 5,8 persen. Di samping pariwisata yang tetap menjadi sektor utama, transformasi digital kini menjadi penopang strategis dalam mendorong daya saing daerah.


Tiga capaian penting di bidang digitalisasi di Bali turut menjadi sorotan seperti pertama, peningkatan transaksi digital melalui QRIS yang kini digunakan oleh lebih dari 959.000 merchant. Kedua, peluncuran inovasi QRIS Tap berbasis teknologi NFC, serta penerapan QRIS Cross Border yang memungkinkan wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Thailand melakukan pembayaran digital dengan mudah di Bali. Ketiga, Kemajuan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, di mana seluruh kabupaten/kota di Bali berhasil mempertahankan status “Digital”.


Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang dalam hal ini dari Kelompok Ahli Ekonomi Kreatif Digital, I Made Artana dalam sambutannya turut menyoroti peran strategis transformasi digital dalam mendorong Ekonomi Kerthi Bali yang diperkuat dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2025 yang mendorong optimalisasi transaksi non-tunai dalam layanan publik. 


Dengan enam sektor unggulan, termasuk ekonomi kreatif dan digital, strategi pengembangan diarahkan melalui empat langkah meliputi pengembangan kawasan digital, penciptaan iklim bisnis kondusif, reformasi birokrasi berbasis teknologi, dan penguatan SDM.


“Melalui salah satu program unggulan Banjar Creative Space, kami membangun ekonomi kreatif dari akar rumput. Lebih dari 4.600 balai banjar kini sudah terkoneksi wifi dan kami targetkan menjadi pusat pengembangan SDM kreatif,” jelasnya.


Acara puncak ditandai dengan penarikan tuas peluncuran QRIS Tap basis NFC sebuah simbol Bali sebagai pulau digital yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan. (Ag)