Semangat mencerdaskan masyarakat kini tumbuh dari tengah-tengah Desa Kayu Putih Kecamatan Sukasada, melalui hadirnya Perpustakaan Widya Utama Sila Sakti. Sejak mulai beroperasi pada awal 2025, perpustakaan ini telah menjadi cahaya literasi baru sebagai jembatan pengetahuan bagi masyarakat terutama generasi muda.
Dengan koleksi lebih dari 1.000 buku, perpustakaan yang dikelola oleh Ni Putu Eka Mely Astari ini menyediakan beragam bacaan, mulai dari buku pelajaran sekolah, sejarah, hingga cerita anak-anak. “Kami membuka akses membaca dan peminjaman buku bagi warga dengan syarat menjadi anggota. Buku dapat dibawa pulang selama satu minggu,” jelasnya saat dikonfirmasi Kamis (22/5).
Astari menegaskan pentingnya perpustakaan desa sebagai alternatif sumber belajar yang lebih mendalam dan terarah dibanding sekadar mencari informasi lewat gawai. “Kami ingin anak-anak lebih banyak membaca buku daripada bermain HP. Ini demi masa depan mereka yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Apresiasi tinggi juga diberikan oleh Sekdes Kayu Putih Gede Untung Suarnaya
atas baiknya manajemen perpustakaan desa ini. Meski masih terbilang baru, Widya Utama Sila Sakti telah berhasil mencatat prestasi dengan meraih Juara dalam lomba perpustakaan desa tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng.
Untung Suarnaya, menyampaikan bahwa perpustakaan ini merupakan wujud nyata inovasi desa dalam menumbuhkan budaya literasi. “Pembangunannya dilakukan dua tahap, dimulai tahun 2023 dan selesai pada 2024. Kini, perpustakaan ini menjadi pusat pembelajaran yang mudah dijangkau masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengajak warga desa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang edukasi yang menyenangkan. “Kami ingin budaya membaca tumbuh sejak dini. Semakin banyak anak yang terbiasa membaca, semakin besar harapan kita membentuk generasi yang kritis, cerdas, dan bermanfaat,” tambahnya.
Perpustakaan Widya Utama Sila Sakti buka setiap hari kerja, pukul 08.00–14.00 WITA. Kehadirannya bukan hanya simbol kemajuan, tetapi juga wujud nyata dari komitmen desa membangun masa depan yang tercerahkan melalui literasi. (Mdy)