Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali berkomitmen untuk mampu berkontribusi dalam upaya mitigasi dan gerakan anti hoaks di wilayah Kabupaten Buleleng. Sebagai bentuk implementasi komitmen tersebut, AMSI Bali menggelar kegiatan cek fakta serangkaian Rapat Kerja (Raker) AMSI Bali di Buleleng bertempat di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Jumat (7/4).
Sebagai organisasi para pengelola media online dalam melakukan literasi kepada masyarakat, AMSI Bali ingin berkontribusi dalam upaya mengajak seluruh komponen di Buleleng untuk melakukan mitigasi dan melawan hoaks dengan melibatkan beberapa Mahasiswa dari STAH Mpu Kuturan Singaraja , Undiksha Singaraja dan Jurnalis Buleleng.
Kegiatan ini juga disupport penuh oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng yang pada kesempatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan mewakili Pj Bupati Buleleng yang membuka kegiatan tersebut.
Ditemui usai membuka kegiatan, Kadis Suwarmawan mengungkapkan apresiasinya kepada AMSI Bali karena telah memilih Buleleng dalam melaksanakan Raker dan cek fakta. AMSI ini merupakan sarana untuk memilah media mana yang menyajikan informasi yang akurat maupun yang tidak akurat.
"Ini sangat luar biasa sekali Buleleng bisa dipilih sebagai tempat Raker AMSI Bali, mengingat banyaknya media online yang ada di Buleleng. Jadi ini merupakan kesempatan untuk memilah media mana yang akurat menyajikan informasinya kepada masyarakat," tegasnya.
Mantan Kabag Prokom Setda Buleleng itu menegaskan bahwasannya AMSI Bali mempunyai program-program dalam menangkal berita bohong atau hoaks dalam pelatihan yang sering diselenggarakannya. Salah satunya kegiatan cek fakta hari ini. Dimana peran media online diminta untuk menyajikan informasi yang akurat dan benar adanya.
"Dari jumlah 26 anggota di Buleleng yang sudah bergabung dengan AMSI Bali, diharapkan ke depannya dapat bertambah lagi dengan catatan media dan asosiasi ini semakin kuat dan dari sisi menyajikan informasi semakin akurat," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua AMSI Bali I Nengah Muliarta mengatakan tujuan dari Raker hari ini adalah salah satu bagian dari organisasi dalam mempromosikan keberadaan AMSI di Bali. Selain itu juga sebagai wadah dalam memberikan literasi media bagaimana nantinya masyarakat melek dan mengenali media tersebut.
"Bagaimana nantinya masyarakat bisa mengidentifikasi dan mengkonsumsi isi media tersebut. Itu yang kami lakukan hari ini dalam kontribusi sosial sebagai lembaga media," tegas pria asal Dawan-Klungkung itu.
Muliarta menambahkan, ditengah maraknya berita hoaks disini juga diselipkan bagaimana nantinya melakukan cek fakta, bagaimana nantinya menganalisis informasi sehingga masyarakat di tingkat bawah tahu mana berita hoaks mana ciri berita yang sesungguhnya.
Selama ini banyak masyarakat yang beranggapan bahwa di semua media sosial berita itu sama. Padahal antara media jurnalistik dan media sosial punya tipikal, penyajian dan kemasan yang berbeda.
Bagaimana nantinya masyarakat di tingkat bawah sadar bahwa apa yang mereka konsumsi selama ini ada bentuknya bersifat informasi hoaks dan ada yang bentuknya jurnalistik. Sekarang ini bagaimana jurnalistik ini sebagai dasar informasi bagi masyarakat ditingkat bawah.
"Seperti contoh kasus penculikan di Papua yang dimana pihak yang dicurigai dibakar dan ditelanjangi. Jangan sampai seperti itu. Kami bermain di media harus juga memberikan kontribusi. Ibaratnya inilah CSR-nya kami dari media," pungkasnya.