Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) mengadakan Bakti Sosial Peduli Kesehatan Gigi bertempat di Desa Telaga pada Jumat, (12/8). Kegiatan tersebut disambut baik oleh Pemkab Buleleng. Hal itu karena terdapat 3 desa di Kabupaten Buleleng yang perlu pembinaan khusus terkait menjaga kesehatan gigi.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Fakultas Kedokteran Gigi UI, berkat ini kami di Kabupaten Buleleng dapat menambah ilmu terkait menjaga kesehatan gigi masyarakat melalui kader-kader yang telah dibina,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. Sucipto saat memberikan sambutan mewakili Bupati Buleleng.
Lebih lanjut, Kadis Sucipto menyampaikan, perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dimaksud adalah perilaku menyikat gigi, perilaku konsumsi makanan dan kunjungan ke dokter gigi.
Selain itu, Sucipto mengatakan, melalui adanya Bakti Sosial Peduli Kesehatan Gigi yang dilaksanakan oleh Departemen Ilmu Konservasi Gigi FKG UI kepada masyarakat Desa Telaga, Sepang Kelod, dan Sepang Kaja ini dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai cara menjaga kesehatan dalam mewujudkan program Indonesia bebas karies tahun 2030.
Sementara itu, Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih selaku Ketua Panitia menyampaikan, Bakti sosial ini adalah salah satu poin dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Departemen Konservasi Gigi FKG UI mendapat kepercayaan dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI untuk melaksanakan pengabdian masyarakat pada 3 desa di Kabupaten Buleleng.
“Menurut riset yang kami lakukan dan informasi bawasannya ketiga desa ini masih indeks kesehatan mulut dan gigi masih sedang. Sementara, di Bali sudah maju. Disisi lain karies gigi ini masih mencapai 88,8% setiap 100 orang itu ada sekitar 80-an yang memiliki karies gigi atau sakit gigi,” jelasnya.
Lebih jauh, Putri Artiningsih berharap, dengan dilakukannya seminar kepada dokter gigi seluruh Buleleng kemudian penyuluhan kepada anak SD dan sikat gigi bersama serta pelatihan kader yang sedang berlangsung sekarang membawa manfaat kesadaran akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
“Sebanyak 90 orang yang terlibat. Dimana, pada acara kemarin memberikan seminar dan tindakan nyata dalam melatih para dokter gigi di sini agar refresh kembali ilmunya untuk kemajuan-kemajuan ilmu konservasi khususnya restorasi yang dipilih atau satu penambalan gigi yang baik. Untuk hari ini, dilakukan pelatihan kader dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta sikat gigi bersama,”tandasnya.
Ditambahkan juga, pentingnya melatih kader, agar kader ini menyampaikan kepada ibu-ibu masa usia subur seperti, ibu hamil dan menyusui, serta ibu-ibu yang di Posyandu agar memberi informasi ini kepada anak-anaknya bahwa menjaga kesehatan gigi ini penting. Maka demikian kesehatan gigi sulung itu akan mempengaruhi kesehatan gigi tetapnya.
“Kami menyiapkan buku untuk dipelajari oleh kader dan disebarkan ke masing-masing posyandu. Untuk jangka panjang, kami berkoordinasi dengan ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Buleleng bawasannya ini akan berkesinambungan,” ujarnya. (Wir)